22/11/2013

my pink owl pouch cosmetic photo-taking story


Kali ini saya mau cerita sedikit mengenai salah satu cara saya memutuskan foto mana yang akan saya gunakan untuk diposting di blog. Saya menggunakan salah satu kreasi pouch saya sebagai objek foto kali ini. Kain yang saya gunakan untuk cosmetic pouch ini adalah kain cotton oxford favorit saya dengan motif owl yang cute ^^. Saya melapisnya dengan adhesive batting korea 4 oz yang lumayan tebal, sehingga pouch kelihatan tegap, tapi tidak terlalu kaku.

Pertama-tama saya mengambil foto pouch ini di dalam rumah, pada malam hari dengan kondisi hanya menggunakan bantuan lampu ruangan saja. Foto-foto di bawah ini adalah sebagai contoh yang TIDAK saya sarankan untuk digunakan memotret hasil kreasi craft.

Coba kita bahas masing-masing foto.
Pada foto A, dengan penerangan seadanya saya meletakkan kreasi saya di lantai dan memotret dengan posisi saya berdiri. Saran: jangan pernah menggunakan latar/background lantai bekeramik untuk memotret kreasi, baik itu siang atau malam. Menurut saya, selain membuat pantulan cahaya yang kurang bagus, kesannya juga kreasi kita tidak dihargai.
Pada foto B, masih dengan penerangan seadanya, saya memotret pouch yang saya letakkan di atas tempat tidur. Kesalahan dalam foto ini adalah, saya mengambil gambarnya kurang tajam, jadi foto tampak blur, jadinya tidak bagus. Saran: kalau memotret di atas tempat tidur, pastikan sepreinya rapi jali, jadi pada saat difoto, tidak mengesankan kalau kreasi kita itu fotonya di atas tempat tidur. kecuali memang kreasi seperti bantal misalnya yang memang cocok. Yang kedua, masih pada foto B, saat pengambilan gambar yang kurang fokus atau tak stabil sehingga efek guncangan saat menekan tombol kamera menyebabkan foto menjadi blur. Jangan gunakan gambar yang buram, blur/kabur atau gelap
Pada foto C. Karena pencahayaan ruangan kurang, saya menggunakan flash dan meletakkan kreasi di atas kursi yang menggunakan kulit (imitasi). Peringatan: NO!, jangan pernah gunakan flash, apalagi saat memotret di dalam ruangan. Pantulan yang dihasilkan menjadi tidak alami.
Pada foto D. Masih menggunakan flash.... Peringatan keras: NO FLASH!
Kalau menggunakan background di lantai, di tempat tidur, atau di kursi berkulit ga boleh, terus boleh dong saya pakai kain motif yang cantik untuk menjadi latar? Hehehe... kalau yang satu ini, lihat-lihat dulu. Pouchnya sendiri sudah rame dengan motifnya, saran: jika kreasi kita sudah bermotif rame, latar atau backgroundnya jangan ikutan heboh juga, gunakan latar yang polos atau motif dan warna lembut yang serasi, jadi kreasi kita kelihatan lebih menonjol.

Well, akhirnya saya mencoba memotret di luar ruangan. Di teras rumah saya. Penerangan hanya dari sinar matahari yang kebetulan cuaca saat itu berawan, cocok untuk pemotretan luar ruangan. Cari tempat teduh  yang tidak terkena sinar matahari langsung. Saya juga menggunakan sebilah papan yang ada di sekitar sebagai latarnya.

Kemudian saya memotret kreasi saya dari berbagai sudut. Dari atas, samping kiri, samping kanan, muter badan sampai meliak liuk, sambil jongkok, berlutut, nungging, sampai menemukan sudut yang cocok. Yaa... ga gitu kali deh, sedikit jaim juga pas motret ^_^  (Hehehe, karena motret di depan rumah, waktu itu saya lihat-lihat juga jangan sampai ada tetangga yang menatap saya aneh saat action memotret. Untung para tetangga dah pada ngerti kalau saya hobi motret, jadi kalau lihat pun paling pura-pura ga liat, hihihi...)
Hanya untuk satu pouch ini saya bisa memotretnya sampai 100 kali, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan bagus menurut saya.

Kira-kira inilah beberapa potongan gambar yang saya ambil sebelum saya memutuskan pakai yang mana. Ada foto pouch dengan posisi lurus, sedikit miring, disandarkan, arah depan atau dari arah belakang. Yang penting komposisi fotonya harus pas di mata saya. Sebagai tambahan info, saya lebih suka jika posisi pouch saat difoto itu sedikit miring, tapi tetap balance kelihatannya. Kemudian saya juga mencoba menggunakan latar belakang karton putih, dan menambahkan bantuan cahaya lampu meja. Tiba-tiba saya teringat untuk menambahkan beberapa perlengkapan kosmetik saya sehari-hari seperti bedak dan kawan-kawannya sebagai pelengkap dan pemanis foto. (itu kosmetik awet udah setahun yang lalu beli belum banyak berkurang, secara saya ga doyan dandan hihihi...^^)

Lalu saya transfer semua hasil foto di kamera ke komputer dan saya pilah pilih mana tampilan yang bagus. Dari beberapa yang saya pilih baru saya edit menggunakan adobe photoshop. Foto yang saya edit hanya di bagian pencahayaannya saja, supaya menjadi lebih terang dan warnanya lebih dramatis.


Foto di atas adalah sebelum diedit.


Setelah diedit, dengan hanya menaikkan level brightness nya saya mendapatkan foto yang lebih terang dan warna yang lebih tajam. Bandingkan kedua foto di atas, mana yang lebih enak dilihat?
Tidak lupa, sebelum posting foto ke blog, menambahkan watermark logo Craftalova demi keamanan.

Akhirnya dari seratusan foto, yang saya pilih ada tiga. Salah satunya untuk keperluan cover postingan ini, saya melebihkan sedikit space untuk membuat judul tulisan. Yang dua lagi, hmm...., masih bingung memilih yang mana yang mau dipakai. Kira-kira foto mana yang lebih menjual ya jika saya ingin menjual pouch saya ini?
yang ini?

atau yang ini?

Apapun pilihannya, pouch ini tidak akan saya jual.... he he he  :P

Setiap orang punya citarasa sendiri dan berbeda-beda di dalam melihat ataupun menghasilkan sebuah karya foto yang bagus. Bagi saya, entah kenapa makin lama, gaya tampilan foto saya sebagian besar cenderung menyukai yang terang dan berwarna. Meskipun saya juga suka dengan foto-foto gaya vintage atau retro seperti hasil foto menggunakan aplikasi Instagram. Lama kelamaan akan ketemu sendiri gaya foto yang paling nyaman buat diri kita. So, jika kamu punya selera sendiri di dalam berphotography ria, semoga postingan saya ini bisa memberi gambaran umum, bagaimana proses pendokumentasian melalui pemotretan sebuah hasil karya itu dihasilkan dan dapat dinikmati orang banyak.

Okey, cerita kali ini adalah awal dari sekian seri craft photography yang insyaAllah saya rencanakan akan saya posting di blog ini.

Semoga menginspirasi. ^_^

Note:  Saya bukan ahli dalam photography, tapi saya senang belajar dan berbagi ilmu yang saya dapat, jika kamu crafter dan merasa ingin memperbaiki tampilan foto craftmu, yuk gabung di Facebook Group Craftalova Fabric Club, jangan segan untuk posting hasil foto kreasi craftmu dan siap untuk dikritik dan diberi masukan yang membangun oleh teman-teman saya di grup ^_^. semoga bermanfaat.

*all photos in this post are belong to ayu ovira taken in banda aceh, november 2013. do not copy or share without my permit. thank you.

9 comments:

  1. bener banget mbaaa, untuk 1 produk aja kadang menghabiskan berpuluh puluh jepretan biar nemu yang pas :D
    kalo kata temen yang dapet kuliah potograpi, kalo motif rame bagus poto direrumputan ijo, nanti hasilnya bagus apalagi kalo berbokeh gitu katanya :D
    btw mba dapet papan dari mana yah itu, jadi menginspirasiku deh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, saya suka foto banyak-banyak, baru pilih mana yang pas di hati... pernah juga udah foto banyak, ternyata yang sreg foto yang pertama, he he he. ide temennya boleh juga tuh, mba Rini. mau coba foto berbokeh, kapan waktu.
      kalau papan itu, kayanya triplek tebal berlapis untuk buat lemari. Kebetulan, ada sisa potongannya tersimpan di gudang.

      Delete
  2. Owl pouch-nya keren, fotonya apalagi ......

    ReplyDelete
  3. haloo mba ayu salam kenal :D

    aku juga setuju dengan no flashnya itu...terkesan gak natural sekali hhe
    kalo aku lebih suka latar polos seperti putih gitu :)

    http://brombierockinglab.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga mba.
      iya, saya juga cenderung suka latar putih polos gitu :)

      Delete
  4. Saya suka banget sama postingan-postingan mba ayu. Kali ini temanya sangat menarik :) dan sangat bermanfaat untuk saya yang masih belajar. Pada dasar nya saya suka sekali foto-foto objek. Tapi kadang suka maksa :( . Karena belum ada kamera canggih, jadi kamera digital biasa atau kamera hape resolusi 5 MP jadi andalan. hehehehe. Ngomong-ngomong pakai kamera apa mba buat foto2 produk ini.?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukron, mba Dilla, jika postingan ini bisa bermanfaat. pakai kamera digital biasa ataupun kamera hape juga udah bagus, yang penting komposisi pengambilan gambarnya dan pencahayaannya. Saya biasanya lebih nyaman pakai kamera digital biasa, lebih ringan dan gampang dibawa, gambar yang dihasilkan juga sudah ada setelan kecerahannya sendiri, ga perlu banyak edit. (saya punya canon ixus), tapi karena sudah rusak karena ketumpahan kuah sayur :( , jadinya saya pakai kamera nikon DSLR sekarang. sedikit pegal tangan karena berat. tapi hasil fotonya lumayan lah.

      Delete
  5. mbak Ayu...tks utk tips photographynya..... lumayan kebuka wawasanku....

    ReplyDelete