05/04/2015

The story behind "I am a robot" Laminating Backpack


The Story Behind... 'I am a robot' Laminated Backpack

Inilah kisah dibalik pembuatan backpack dengan kain laminating. Bukan berupa tutorial atau pola, hanya sedikit mau berbagi cerita saja....
Kisah lainnya bisa dilihat di bagian pertama di sini
http://craftalova.blogspot.com/2015/04/i-am-robot-laminating-backpack-and.html

 Mula-mula saya menyiapkan tali untuk mengisi piping atau yang disebut juga bisban isi, untuk menunjang tas di bagian sisi-sisinya supaya tegap. tali plastik ini saya dapat di toko peralatan memancing di daerah Peunayong, Banda Aceh, dan katanya untuk memancing hiu. Ukuran yang lebih kecil dari ini tak tersedia saat itu, jadi ya sudahlah pakai yang ada aja.

dan inilah cara saya menjahit piping tersebut, tali disisip di dalam kain lalu dijahit sepanjang pinggirannya tepat menyentuh sisi piping. Saya menggunakan tapak sepatu yang khusus untuk memasang risleting atau bisa juga untuk memasang piping seperti ini. Kemudian piping yang sudah saya buat disatukan dengan kain saat menjahit tas. 

Saya tidak akan menjelaskan proses atau cara menjahit backpack ini. Cerita berlanjut sampai pada kondisi hampir selesai. Proses menjahit backpack memakan waktu semingguan karena mengerjakannya di sela-sela waktu luang di antara tugas-tugas sebagai ibu rumah tangga. Jadi tidak ingat untuk foto-foto lagi,  Gambar di atas kelihatan tak berbentuk karena ini proses membalik kain menggunakan teknik 'krukupan' (terinspirasi dari teknik memasang inner ala mba Fitria Yasmin   ^^), tapi tenang saja..... nanti gampang kok dirapikan kembali

  Ini penampakan 'krukupan' yang dibalik setelah dijahit mesin disekeliing sisinya menyatu dengan kain outer bagian dalam, tinggal menutup bagian bawahnya yang mesti dilanjutkan dengan jahit tangan

  Inilah hasil dari jahit tangan dengan teknik  blind stitch atau jahit sembunyi untuk menutup lobang bagian bawah yang terbuka tadi. lebih rapi dan lebih puas dengan hasilnya.

  ... dan sekali lagi melakukan proses membalik yaitu bagian innernya dibalik ke arah dalam dan bagian outernya diluar sebagaimana mestinya. Kelihatan kacau dan rasanya seperti pecah-pecah kain laminatingnya saat membalik. Tapi sama sekali tidak, kain laminatingnya kualitas bagus, setelah membalik diseterika kembali dengan alas kain di atasnya supaya panas seterika tidak merusak kain, tapi merapikan kembali kain laminatingnya. bahkan plastik transparan untuk bagian kantong depan rapi kembali setelah diseterika. wow....

Nah... ini kenapa pula tasnya diguyur dengan air keran yang mengucur deras? hal ini menjawab apakah kain laminating dapat dicuci?

Ada kejadian mengesalkan pada hari berikutnya. Saat pertama kali dipakai Arza ke sekolahnya, insiden kecil terjadi.....! hari itu jadwal makan bersama di sekolah Arza, Menu hari itu adalah mie goreng, Entah bagaimana ada minyak mie goreng menetes ke dalam tas Arza. Pas saat pulang ke rumah dan mendapati hal ini.... rasanya mau nangis.... huaa...... tas laminating yang waterproof ini ternyata mesti mengalami uji coba juga di hari pertama pemakaian. Segera saya cuci dengan air keran mengucur dan gosok-gosok di bagian yang terkena tumpahan minyak, mula-mula saya khawatir kain laminatingnya rusak. tapi bau bumbu dari mi goreng dan bekas warnanya yang kecoklatan tak mau hilang, karena minyak merembes mengenai bagian dalam kain laminating melalui sela-sela jahitan yaitu di sisi kain yang tak terlaminating.... sedikit panik dan galau akhirnya ambil sikat gigi bekas dan oles sabun cuci piring. belum hilang juga.... mau tak mau harus bongkar bagian bawah tas. pendedel.... mana pendedel.....
Setelah dibongkar sedikit, saya sikat-sikat lagi dengan sabun cuci piring supaya baunya hilang. tapi hari itu nyerah. malamnya ngobrol via inbox dengan mba Aan Prasyita yang mengalami kendala pada kain laminatingnya juga yaitu tercoret pulpen, tinta tak mau hilang. setelah diskusi, besoknya saya coba lagi menyikat dengan sabun mandi, dan hasilnya ternyata lumayan...... bau hilang, namun bekas noda tak sepenuhnya hilang, samar-samar masih kelihatan. tapi sudah bolehlah... lega..... Lalu saya membersihkan tas dari sisa sabun dengan cara menyiram dengan air keran.... ya sudahlah..... biar basah semuanya, sekalian ngetes. lalu jemur seharian di tempat teduh tidak kena matahari langsung dan tanpa diperas hanya digantung begitu saja. besoknya tas sudah kering, saya tabur bedak di bekas bagian yang bernoda minyak tersebut lalu menyeterikanya dengan dilapik kertas hvs. tujuannya supaya bekas minyak benar-benar hilang. Kemudia saya tutup kembali lobang yang saya bongkar.

  Perlu bantuan tang untuk menarik jarum saat menjahit tangan. Keras euy... Saya menggunakan teknik jahit sembunyi atau blind stitch untuk menutup kembali jahitan ^^

Sudah rapi kembali, meskipun ternyata ada sedikit lipitan, :P. tapi tak terlalu kentara karena di bagian dalam tak kelihatan.

Legaa.... karena terjadi insiden kecil di atas, saya jadi tahu kalau kain katun laminating buatan korea ini ternyata benar-benar bagus. Tahan air, meskipun saya siram berkali-kali dengan air keran, tidak khawatir lagi lapisannya mengelupas dari kain. Kesimpulannya, kain katun laminating ini bisa dicuci, dikasih sabun, disikat (pelan), asal tidak dijemur di terik matahari, tidak diperas dan tidak dicuci dengan mesin cuci. cuma sepertinya kalau disikat jangan terlalu kuat juga ya,... ^_^

well.... that's my story behind this laminated backpack. makin suka aja berkreasi pakai kain laminating.... ^_^.
silakan kalau ada yang mau tanya-tanya seputar kain laminating ya, saya juga baru mengeksplorasi penggunaan kain semacam ini.

have a nice day.... ^^

5 comments:

  1. Kyaa, kak kreatif sekali alat mancing dijadiin piping, di Banda ga ada jual ya kak? :( langsung deh saya kebayang deretan toko alat mancing di Peunayong :D
    Btw inspired sekali, jd pengen jahitin tas buat anak saya.. tadinya pengen bahan katun/linen biasa, tapi begitu ngelihat hasil tas ini, waaw jadi pengen bikin dgn bahan yg bagus jugaa, thanks for sharing dan story behind nya kak! - @Shabibah -

    ReplyDelete
    Replies
    1. di banda udah nanya di toko Aceh Konveksi, katanya ga ada, haha... bayangannya benar... deretan toko alat pancing yang dekat jembatan Peunayong itu nemunya, eh.. beruntung ada toko alat jahit juga, jadi sekalian dapat benang nylon yang cocok karena banyak pilihan warnanya.... ^_^

      Delete
  2. Ga sengaja googling namaku, ternyata ada namaku diartikel ini, makasih mba Ayu :D *happyyyyy

    ReplyDelete
    Replies
    1. ^_^ thanks sharingnya waktu itu mba Aan.... *happyy too.....

      Delete
  3. mbak untuk membeli plastik laminasi kain dimanata mbak?

    ReplyDelete