24/10/2013

De Baiturrahman Moskee Vintage Laminating Pouch

photo by ayu ovira 2013

Masih bermain dengan laminating fabric. Kali ini bereksperimen dengan transfer paper dan self laminating. Ingin buat pouch bergaya vintage tapi dengan landmark daerah sendiri. Bukan tema paris atau london, ^^
Mesjid Raya Baiturrahman adalah salah satu kebanggaan masyarakat Aceh. Saya menggunakan foto Mesjid Raya yang bergaya tempo doeloe ini dari situs http://commons.wikimedia.org. Judul fotonya saya jadikan nama pouch ini. De Baiturrahman Moskee in Koetaradja 1890. Diizinkan menggunakan foto ini untuk dishare atau dimodifikasi dengan syarat menyebutkan atribusi kepada Collectie Tropenmuseum sebagai pemilik hak ciptanya. Jadi gak boleh sembarang asal comot gambar di internet yaa...
Gambar tersebut saya unduh dan diretouch dengan adobe photoshop. Saya juga menambahkan frame pada gambar mesjidnya,  dapat free download dari The Coffee Shop Blog.
Setelah mendapatkan design yang saya inginkan, saya print ke transfer paper. Transfer paper yang saya gunakan adalah T-Shirt Transfer Paper. Hasil print di transfer paper ini yang akan dipindahkan ke atas kain. Caranya adalah dengan menyeterikanya di atas kain. Kain yang saya gunakan adalah kain belacu biasa yang telah mendapat perlakuan khusus supaya warna tinta melekat kuat dan tidak gampang pudar. Ukuran gambarnya saya sesuaikan dengan ukuran pouch yang akan saya buat yaitu 15cm x 15cm.

Setelah mentransfer gambar ke kain. Kini giliran melapisi lagi kainnya dengan plastik laminasi. Plastik laminasinya khusus untuk kain ya. Bisa dilihat cara melaminasi kain sendiri pada postingan saya sebelumnya di sini. Jadinya memang dobel, tapi hasil akhirnya tidak terlalu tebal dan masih gampang dijahit. Yang saya harapkan gambar dari hasil transferan tadi tidak gampang pecah, karena terlindungi lagi oleh plastik laminasinya.

Sekarang saatnya membuat pouch. Cara membuat pouch sederhana ini bisa dilihat di postingan tutorial saya di sini. Hanya kali ini semuanya menggunakan kain yang telah dilaminasi. Jadi pouchnya waterproof, tidak tembus air. Untuk bagian depan pouch saya menggunakan kain belacu yang telah ditransfer gambar mesjidnya dan telah dilaminasi. Untuk bagian belakangnya saya menggunakan potongan kain linen bermotif yang telah saya laminasi sendiri juga. Untuk bagian liningnya atau dalamannya saya menggunakan plastik polyester bermotif. Sebutannya apa yah? kain atau plastik polyester ini biasanya untuk membuat payung, jas hujan atau taplak meja. tapi saya pakai yang tipis saja.

 Setelah menjahit pouchnya, saat membaliknya sedikit kesulitan karena kain laminasinya sedikit kaku. Mungkin kalau pouchnya lebih besar tidak sesulit ini membalik jahitannya.

Lihat kerutan yang dihasilkan setelah membalik kain tadi. Saya menggosoknya sekali lagi dengan setrikaan, tapi dilapis kain lagi di atasnya supaya plastik laminasinya tidak meleleh. Maka akan rapi kembali.

 Ini dia penampakan depannya setelah jadi. Saya siram dengan air dulu saat difoto, supaya kelihatan kalau ini waterproof, he he he ^_^

 ini bagian belakangnya. Di bagian ujung atasnya saya tambahkan beberapa aksesoris supaya kesan vintagenya kelihatan. ehm, kelihatan ga sih yaa...? Aksesoris yang berupa ring itu bisa dijadikan gantungan kunci juga. Ringnya dilekatkan dengan potongan kulit ke bagian ujung pouchnya menggunakan rivet button.

dan ini bagian dalamnya. hmm, saya suka motif bunga merahnya kain polyester ini, kelihatan manis kalau dipadukan ^^.

*feel so excited... ^__^

So, this is my sewing story this time with laminating fabric and transfer paper. Semoga menginspirasi... ^^

14 comments:

  1. aaaaa cakeeeep..>,< selalu suka deeeh sama postingannya mbak ayu *hugs

    ReplyDelete
  2. salam kenal mba Ayu :)
    blognya keren , saya follow ya mba :)
    bila berkenan main jg ke blog saya ya http://tienniu.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. salam kenal juga mba Tien :) thank you^^ saya udah folback yaa... sketchnya cakep2 :)

    ReplyDelete
  4. sooo creative! kalo gini jajan kain import bisa ditekan ya mbak :)))) toh hasilnya lebih bagus dan tiada duanya menurut saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betulll...! pengen punya pabrik kain sendiri jadi nya....qiqiqi.... ^^

      Delete
  5. mbaaaa.. keren inih.. aku sukaaa, aq mo tanya, perlakuan khusus utk blacunya diapain ya mba? mohon pencerahannya,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh, itu kain blacunya dulu saya pakai untuk eksperimen handprinting pakai pewarna alam dan stamp kentang. jadi maksudnya perlakuan khusus itu, kain blacunya direndam di susu kedelai semalaman, terus dijemur. tujuannya supaya nanti kalau di stamp, warnanya tajam dan melekat di kain lama. karena ada sisa kain blacu tersebut, saya coba pakai transfer paper, saya berharap hasilnya sama jika menggunakan tinta printer (he he he...). namanya juga eksperimen, mba. ^_^

      Delete
  6. mbaaaak saya baru nemu blog mbak hehe... ide pake landscape lokal ini keren sekali d^_^b tadi mampir ke facebook mau cek laminate fabric... masih bisa PO ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. thank you, mba ^_^ PO selanjutnya buka lagi awal januari nanti mba...

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Mbaaakkk maaf aku baru mau coba buat, tapi masih awam banget ttg kain dan teman2nya, beli plastik laminating dimana mba? aku pengen buat kaya mba itu lho tasnya... kerennnn bangetttt ... aku sukaaaa banget ... makasii ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo mba Puput. plastik laminating bisa pre order di saya. kunjungi FB shopnya Craftalova ya https://www.facebook.com/photo.php?fbid=463146617103947&l=c7ae6d20c9

      Delete
  9. salam kenal mba ayu, saya suka sekali waktu nemuin blog mba ayu. sangat bermanfaat sekali. jadi pengen buat buat juga hehehe... btw kalo gapunya FB bs beli lewat email atau yang lain mba? terimakasih sebelumnya pertanyaannya

    ReplyDelete